Perbedaan Stunting Dengan Gizi Buruk

 Memehami Perbedaan Stunting Dengan Gizi Buruk

Meskipun sekilas tampak serupa, stunting dan gizi buruk memiliki perbedaan yang fundamental
Stunting vs gizi buruk


 Stunting dan gizi buruk merupakan dua masalah kesehatan yang sering dihadapi anak-anak di Indonesia, dan keduanya memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan dan masa depan anak.

 Meskipun sekilas tampak serupa, stunting dan gizi buruk memiliki perbedaan yang fundamental:

1. Definisi:

Stunting: Gagal tumbuh pada anak balita (bawah usia 2 tahun) akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka panjang.
Gizi Buruk: Kekurangan gizi akut yang terjadi dalam waktu singkat, dan lebih parah daripada stunting.

2. Durasi:

Stunting: Jangka panjang (kronis), terjadi dalam periode yang lama (berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun).
Gizi Buruk: Jangka pendek (akut), terjadi dalam waktu yang relatif singkat (beberapa minggu atau bulan).

3. Penyebab:

Stunting:
Kekurangan gizi kronis pada ibu hamil dan menyusui.
Asupan gizi yang tidak memadai pada anak balita.
Infeksi berulang.
Kurangnya akses ke layanan kesehatan.
Sanitasi yang buruk.
Gizi Buruk:
Asupan makanan yang sangat kurang.
Infeksi yang parah.
Diare.
Campak.
HIV/AIDS.

4. Dampak:

Stunting:
Pertumbuhan terhambat, anak lebih pendek dibandingkan anak seusianya.
Perkembangan otak dan kognitif terhambat.
Risiko penyakit kronis di kemudian hari, seperti diabetes dan obesitas.
Prestasi belajar rendah.
Produktivitas rendah.
Gizi Buruk:
Gangguan fungsi organ.
Sistem kekebalan tubuh lemah.
Risiko kematian tinggi.

5. Ciri-ciri:

Stunting:
Tinggi badan lebih pendek dibandingkan anak seusianya.
Pertumbuhan terhambat.
Wajah tampak lebih tua.
Kurang aktif dan mudah lelah.
Gizi Buruk:
Berat badan sangat rendah dibandingkan tinggi badan.
Tubuh kurus kering.
Wajah bengkak.
Mata cekung.
Mudah lelah dan rewel.
Sistem kekebalan tubuh lemah.
Gangguan fungsi organ.

6. Penanganan:

Stunting:
Intervensi gizi jangka panjang, seperti pemberian makanan tambahan dan edukasi gizi.
Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi.
Pemberian suplemen vitamin dan mineral.
Stimulasi dan edukasi dini.


Gizi Buruk:
Penanganan medis intensif di rumah sakit, seperti pemberian infus dan makanan khusus.
Pengobatan infeksi.
Pemberian suplemen vitamin dan mineral.


Contoh:

Stunting: Seorang anak berusia 2 tahun memiliki tinggi badan 80 cm, sedangkan rata-rata tinggi badan anak seusianya adalah 85 cm. Anak ini kemungkinan mengalami stunting.


Gizi Buruk: Seorang anak berusia 1 tahun memiliki berat badan 6 kg, sedangkan rata-rata berat badan anak seusianya adalah 9 kg. Anak ini kemungkinan mengalami gizi buruk.


Pencegahan:

Stunting dan Gizi Buruk:
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan.
Pemberian MPASI yang bergizi dan seimbang.
Menjaga kebersihan lingkungan.
Pemberian imunisasi lengkap.
Pemeriksaan kesehatan rutin ke posyandu.
Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan program gizi yang sesuai.

Kesimpulan:
Stunting dan gizi buruk adalah dua masalah kesehatan yang berbeda dengan dampak yang serius. Memahami perbedaan ini penting untuk pencegahan dan penanganan yang tepat. Orang tua dan pengasuh harus memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang optimal untuk mencegah stunting dan gizi buruk.


Posting Komentar untuk "Perbedaan Stunting Dengan Gizi Buruk"