Maladaptive Daydreaming: Lamunan yang Berlebihan dan Mengganggu Kehidupan
Suka melamun tidak kenal waktu, bisa jadi kamu mengidap maladative daydreaming |
Pernahkah kamu tenggelam dalam lamunan seru, membayangkan diri menjadi pahlawan super atau menjalani kehidupan yang sempurna? Jika ya, kamu tidak sendirian. Melamun adalah hal yang normal dan bahkan bisa bermanfaat.
Namun, bagi sebagian orang, melamun bisa menjadi masalah. Maladaptive daydreaming, atau MD, adalah kondisi di mana kamu melamun secara berlebihan dan kompulsif, sampai mengganggu kehidupan sehari-hari. Lamunan ini sering kali seru dan kompleks, dengan cerita dan karakter yang detail. Orang dengan MD bisa menghabiskan berjam-jam setiap hari untuk melamun, dan lamunan ini bisa menjadi cara untuk kabur dari kenyataan atau mengatasi masalah.
Ciri-ciri Maladaptive Daydreaming:
- Sering melamun: Orang dengan MD dapat melamun di mana saja dan kapan saja, bahkan di saat-saat yang tidak tepat, seperti saat bekerja, belajar, atau mengemudi.
- Lamunan yang seru dan detail: Lamunan MD sering kali memiliki cerita yang kompleks, dengan karakter, alur cerita, dan setting yang detail. Lamunan ini bisa terasa senyata kenyataan.
- Sulit berhenti melamun: Orang dengan MD sering kali merasa sulit untuk berhenti melamun, bahkan ketika mereka tahu bahwa lamunan tersebut mengganggu.
- Lamunan mengganggu aktivitas sehari-hari: Maladaptive daydreaming dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti pekerjaan, sekolah, dan hubungan sosial.
- Merasa malu atau bersalah tentang lamunan: Orang dengan MD sering kali merasa malu atau bersalah tentang lamunan mereka, karena mereka tahu bahwa lamunan tersebut tidak normal.
- Mengalami kecemasan, depresi, atau insomnia: Maladaptive daydreaming sering kali dikaitkan dengan kecemasan, depresi, dan insomnia.
Contoh-contoh Maladaptive Daydreaming:
Seorang siswa melamun selama kelas dan tidak memperhatikan pelajaran.
Seorang karyawan melamun di tempat kerja dan membuat kesalahan.
Seorang ibu melamun saat mengantar anaknya ke sekolah dan lupa menjemputnya.
Seseorang melamun selama berjam-jam di malam hari dan tidak bisa tidur.
Penyebab Maladaptive Daydreaming:
Penyebab pasti maladaptive daydreaming belum diketahui. Namun, beberapa faktor yang mungkin berkontribusi:
- Faktor keturunan: Maladaptive daydreaming mungkin diturunkan dalam keluarga.
- Trauma masa kecil: Orang yang mengalami trauma masa kecil lebih berisiko untuk mengalami MD.
- Gangguan mental lain: Maladaptive daydreaming sering kali dikaitkan dengan gangguan mental lain, seperti ADHD, OCD, dan PTSD.
- Kebiasaan melamun sejak kecil: Orang yang sering melamun sejak kecil lebih berisiko untuk mengalami MD.
Pengobatan Maladaptive Daydreaming:
Maladaptive daydreaming dapat diobati dengan kombinasi terapi dan obat-obatan:
- Terapi perilaku kognitif (CBT): CBT membantu kamu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir yang memicu lamunan.
- Terapi mindfulness: Mindfulness membantu kamu meningkatkan kesadaran diri dan kontrol atas lamunan.
- Obat-obatan: Antidepresan atau anti-anxiety medication dapat membantu mengatasi kecemasan atau depresi yang terkait dengan MD.
Tips Sehari-hari untuk Mengatasi Maladaptive Daydreaming:
- Kenali pemicu lamunanmu dan hindari: Temukan apa yang memicu lamunanmu dan hindari situasi tersebut.
- Batasi waktu melamun: Tetapkan waktu tertentu untuk melamun dan patuhi batasan tersebut.
- Temukan aktivitas yang lebih produktif: Temukan aktivitas yang lebih produktif untuk mengisi waktu luangmu.
- Cari bantuan profesional: Jika lamunanmu mengganggu hidupmu, cari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater.
Maladaptive daydreaming adalah kondisi yang nyata dan bisa diobati. Dengan pengobatan yang tepat, kamu dapat mengendalikan lamunanmu dan menjalani hidup yang lebih
Posting Komentar untuk "Maladative Daydreaming"